Home

Sabtu, 10 Maret 2012

Stories


FOREVER WAITING

He's Back!
    
"Akiraaaa!!!!", teriak seorang anak perempuan yang berumur 6 tahun.
"Apa sih!? Suara kamu cempreng tau!", tegur teman laki-lakinya.
"Jahat ih! Crystal kan pengen main sama Akira sebelum Akira pergi jauh. Ayo cepet jangan tidur melulu!"   Anak perempuan yang ternyata bernama Crystal itu menarik-narik lengan temannya.
"Iya..Iya.. jangan berisik. Mau kemana?", tanya Akira.
"Ke tempat biasa dong!", Crystal mengedipkansebelah matanya.
"Oke yuk!", Akira menggandeng tangan Crystal.
"Hei Akira", Crystal memulai pembicaraan.
"Yaa?"
"Walau Akira pergi jauh Akira tetep sayang sama Crystal kan?"
"Tentu!", jawab Akira sambil tersenyum.
CIIIITT....
Sebuah mobil hitam berhenti di depan mereka. Lalu seseorang yang berpakaian taxedo turun dari mobil tersebut.
"Nona muda Crystal, anda harus pulang sekarang. Tuan muda Akira juga harus berangkat ke bandara.", kata orang itu sambil membungkukkan badannya.
"Aku pergi ya Crystal?", tanya Akira sambil tersenyum.
Terlihat genangan air muncul di mata Crystal.
"Akira janji ya bakal balik nemuin Crystal?", tanya Crystal dengn suara yang bergetar.
"Ya.. Janji kelingking?", Akira mengangkat jari kelingkingnya. Crystal membalasnya sambil tersenyum.
"Selamat ting.....", kata-kata Akira terpotong.
"Sampai jumpa!!!", kata Crystal sambil melambaikan tangannya.
"Yaa sampai jumpa", Akira juga melambaikan tangannya lalu mobil hitam itu menjauhi Crystal.

***

      Aku tersenyum mengingat kejadian itu. Sudah 10 tahun sejak Akira pergi. Oh ya salam kenal aku Crystal, anak perempuan yang ada di cerita tadi. Aku bekerja sebagai model di sebuah fashion mag. dan beberapa iklan. Hari ini hari pertama aku masuk High School. Aku diterima di Heaven Strings High School. Heaven Strings High School adalah sekolah terbagus dan mutunya paling tinggi di Tokyo. Tentunya disukai oleh para remaja seumurku. Fasilitasnya yang lengkap and high class, seragamnya yang elite, gurunya nggak boring, dll. Pokoknya seru deh. Aku menggulung rambutku yang coklat dan memakai bando hitam yang ada capung kecil berwarna pink di salah satu sisinya. Aku menoleh ke arah tempat tidur yang berwarna pink itu. Pocky, anjingku jenis dalmation, duduk manis dan menungguku dengan sabar sampai aku siap. 
"Yuk Pocky!", aku memanggil Pocky.
Aku menggendong Pocky dan membuka pintu kamarku yang terbuat dari kayu jati. Aku menuruni tangga yang berlapis karpet ungu tua.
"Selamat pagi Nona Crystal!", sapa semua orang yang ada di rumah. 
"Pagi!", aku membalas mereka sambil tersenyum.
"Nona Crystal selamat ya sudah memasuki SMA", kata salah satu maid pribadiku yang bernama Ryn.
"Makasih Ryn! Mom and Dad mana?" 
Well kalau yang ini sih cuma pertanyaan basa basi. Pasti sudah berangkat kerja seperti biasanya. Atau ada kerjaan di luar negri. Biasa, Mom itu fashion designer dan Dad pemilik perusahaan terbesar di Jepang. Makanya sibuknya luar biasa.
"Nyonya sudah ke Paris. Kalau Tuan sudah ke Taiwan.", jawab Ryn.
See? Sesuai dugaan.
"Ooo yasudah. Menu breakfast hari ini apa?"
"Scrambel egg with bacon, salad buah, dan orange juice. Kami buat khusus untuk nona", jalas Ryn secara detail.
 "Makasih", jawabku sambil tersenyum sekali lagi.

*** 

"Hei lihat! Anak itu!"
"Waow cantik banget dia model kan?"
"Tapi aslinya lebih cantik lagi!"
      Ini nih kasak kusuk pas aku masuk gerbang Heaven Strings High School. Gak enak banget jadi orang terkenal. Dikerubungin melulu. Trus kalo ada yang bicara kayak percakapan di atas tuh rasanya jadi minder banget! Kalo ditanggepin, dibilang kepedean. Tapi kalo nggak ditanggepin, dibilang sombong. Pusing deh pokoknya! Dan satu-satunya cara buat menghindari situasi saat ini adalah lari ke dalam gedung sekolah trus masuk ke dalam kelas dan meminta bantuan orang-orang di dalam kelas buat nyembunyiin aku.
BRUUKK!!! 
"Ouch! I'm so sorry!", oh no! aku nabrak seseorang. Sakit! Dan sepertinya orang itu lebih kesakitan karna aku menebraknya sambil lari.
"It's okay. It's not a big deal.", jawab orang itu santai.
      Aku mendongak untuk melihat wajah orang itu. Cowok. Poninya yang panjang menutupi sebagian dari wajahnya. Rasa ingin tahuku membuatku nekat.
"Sorry. Excuse me please", kataku sambil mengibaskan poninya dengan jariku. Tiba-tiba jariku terasa seperti tersetrum. Aku segera menepiskan jariku dari dahi cowok itu yang ternyata adalah....
"Akira?"

***

Girlfriend!?

"Akira?"
Cowok yang berdiri di depanku menaikkan salah satu alisnya.
"Sorry, do I know you?", tanyanya.
"Eh?.. Kamu gak inget sama aku?, tanyaku kaget.
Alis Akira yang sudah berkerut makin berkerut lagi.
"Aku Crys..."
"AKIRAA!!!!!!!!!"
Sebelum aku meneruskan kata - kataku, seorang perempuan berlari kecil ke arah kami sambil memanggil namanya dengan suara yang 3 oktaf lebih tinggi. Dan ketika sampai di sisi Akira, perempuan itu langsung mengaitkan lengannya dengan lengan Akira.